What's News

Minggu, 30 Agustus 2015

Jhon D Murphy

Berita Siang - Para Pengusaha Harap Kebijakan Jokowi Bisa Memperbaiki Keadaan Ekonomi Di Indonesia

Presiden Republik Indonesia
Kebijakan Presiden Jokowi

Ekonomi - Para pengusaha di bawah Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP Hipmi) berharap paket kebijakan ekonomi yang akan dikeluarkan Jokowi ada terobosan baru dan membangkitkan optimisme dunia usaha dan pasar.

Rencananya, pemerintah akan mengeluarkan satu paket besar kebijakan ekonomi untuk memperbaiki kondisi perekonomian nasional. Rencananya paket kebijakan tersebut akan dirilis pekan ini. 

"Kalau hanya repackaging bahan dari yang sudah-sudah atau yang lama, ya bisa anti klimaks lagi. Kita harapkan ada terobosan baru dan mampu bangkitkan optimisme dunia usaha dan pasar," kata Ketua Umum BPP Hipmi Bahlil Lahadalia di Jakarta dalam keterangan tertulisnya, Minggu (30/8/2015)

Bahlil menekankan kebijakan ekonomi yang akan dikeluarkan Jokowi tak boleh biasa-biasa saja atau sekedar memoles-moles apa yang sudah ada. Ia berharap ada sesuatu yang besar, baru, bersifat fundamental, konkret, dan berdampak langsung dalam jangka pendek sehingga dunia usaha dan pasar merespon secara positif.

Bahlil mengatakan, belajar dari pengalaman sebelumnya, paket-paket ekonomi sebelumnya hanya disambut dingin oleh investor, dunia usaha, dan pasar. Ia mencontohkan, dipaket-paket sebelumnya tidak ada terobosan di sektor pembiayaan. Meskipun insentif fiskal sudah berjubel, namun pembiayaan dari lembaga keuangan tetap saja seperti seperti biasa.

Ia berharap agar cakupan paket kebijakan ini tersinergi dengan lembaga-lembaga seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia agar kebijakan nantinya dapat lebih feasible secara makro prudensial namun juga dapat mendorong sektor peran keuangan lebih ekspansif. Bahlil mengatakan, saat ini terjadi ketimpangan (gap) yang besar antara sektor keuangan dan sektor riil. Di satu sisi, sektor keuangan tumbuh atraktif, disini lain sektor riil semakin terpuruk. 

Hipmi menantang pemerintah berani mengambil kebijakan yang dapat memulihkan perekonomian meski kebijakan tersebut kemudian tidak populer. Misalnya masalah pertambangan, kepastian hukum, serapan anggaran, ketatnya regulasi di perikanan, hambatan-hambatan ekspor, dan fiskal. 

“Di sektor-sektor ini harus dideregulasi atau pelonggaran, relaksasi dan sejenisnya. Yang terjadi sekarang terjadi pengetatan dimana-mana. Mana ada investor berminat,” kata Bahlil.

Bahlil mengatakan, faktor inilah yang memperkuat ekspektasi akan perlambatan ekonomi nasional sehingga pasar masih melihat fundamental ekonomi Indonesia masih melemah ke depan. Bahlil mengatakan meski pasar global bergejolak, semestinya perekonomian masih dapat tertolong dengan memperkuat dan menjaga pasar domestik. Pasalnya, pasar domestik ukurannya sangat besar dan terbukti mampu menopang perekonomian saat krisis keuangan pada 2008.

”Masalahnya pasar domestik ini tidak terjaga dan ikut melemah dari sisi demand. Apalagi belanja modal pemerintah sangat lambat,” katanya.

Subscribe to this Blog via Email :
Previous
Next Post »

2 komentar

Write komentar
Unknown
AUTHOR
30 Agustus 2015 pukul 23.21 delete

Jadi menurut agan Jokowi gimana gan?? Mantap gk??

Reply
avatar
Jhon D Murphy
AUTHOR
31 Agustus 2015 pukul 09.43 delete

@bro Yamada Kei : saat ini sy sndiri blm bisa bilang mantap or gak... meskipun ada beberapa hal yang masih belum bisa diwujudkan oleh beliau, namun itu bkn berarti kinerja dari seorang Jokowi itu buruk... mari kita lihat saja perkembangannya dalam masa kerja lima tahun ini... ^^

Reply
avatar